Berita Terkini :
Home » » Mengapa Bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat

Mengapa Bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat

Mengutip dari sebuah buku seorang Propesor yang bernama Prof. Ng Aik Kwang beliau mengatakan dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” yang di karangnya pada tahun 2011 yang sempat terjadi kontroversi tentang bukunya, dan akhirnya malah menjadi best seller mengemukakan tentang bangsa Asia yang membuka mata dan pikiran banyak orang.
1.      Bagi orang asia ukuran sukses adalah diukur dari banyak materi yang dimiliki seperti uang, mobil, rumah mewah dan lain sebagainya.

2.      Bagi orang asia banyaknya kekayaan lebih di hargai dari pada cara memperolehnya.
3.      Bagi orang asia pendidikan identik dengan hapalan berbasis pada kunci jawaban bukan pada pengertian. Makanya olimpiade mate-matika fisika selalu menang, bukan pada tingkat kreatifitas.
4.      Karena berbasis hapalan murid-murid di asia di jejali sebanyak mungkin pelajaran.
5.      Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibat- nya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.
6.      Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
Di dalam bukunya Prof.Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sbb:
1.      Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2.      Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukai.
3.      Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.
4.      Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat menghasilkan uang.
5.      Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6.      Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!
7.      Passion manusia adalah anugerah Tuhan..sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.
Demikian kutipan sedikit tentang buku yang di tulis oleh Prof.Ng Aik Kwang mudah-mudahan kita semua dapat pencerahan sehingga kita mampu bersaing dengan dunia barat.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Like Kami

Popular Posts

picasion.com
 
Alamat : Jalan Ferdinan Allaw | Desa Rawak Hilir | Kec. Sekadau Hulu Kab. Sekadau
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MIA Rawak - All Rights Reserved
Template Edit by Logita Anugraha Published by MIS Amaliyah Rawak